1. Kelulusan tahun ajaran 2006/2007 sebesar 100 %
2. Nilai rata-rata UN untuk SMP (6 siswa) : 8,60; untuk SMA (5 siswa) : 8,38
3. Nilai rata-rata Ujian Sekolah untuk SD :8,57
4. Seorang siswa SMP mendapatkan angka sempurna (10) untuk mata pelajaran Matematika
(isk)
PENGUMUMAN
Berdasarkan hasil rapat dewan guru pada
Hari : Kamis, Tanggal : 14 juni 2007
pukul : 14.30 s.d 15.30 CET
Sesuai dengan peraturan, syarat dan standar kelulusan yang berlaku secara nasional, seluruh peserta UN/US di SIN Tahun Ajaran 2006/2007 dinyatakan LULUS dengan nilai yang memuaskan:
SD: 1). Ahmad Rizdaputra, 2). Prabadika Hadyan Romadhona, 3). Fauruzil Farah Fitridyazhani, 4). Evita Vidyamoura, 5). Muhammad Basyir Birendra, 6). Aulia Dara Nur Arifin, 7). Diena Muazizah Hasanah
SMP: 1). Anindita Rivy Larasati, 2). Deriano Vidyatama, 3). Bayu Erlangga Kaurow, 4). Hanif Eridaputra, 5). Muhammad Faisal Arif, 6). Muhammad Habib Mahendra
SMA IPS: 1). I Gede Arga Tistakusuma, 2). Karima Yunisa Sugiatna, 3). Resiyaman Patrick Oratmangun
SMA IPA : Aditya Pradana Putra Darwanto
Wassenaar, 14 Juni 2007,
Kepala Sekolah,
Ttd.
Saidan
NIP. 132 108 956
Bagi Keluarga Besar SIN Wassenaar hari Selasa 17 April 2007 adalah suasana pagi yang sangat membahagiakan. Betapa tidak, SIN mendapat kunjungan Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda, Bapak J.E. Habibie.More
Name: SAIDAN
Nick Name: Pak Said
Religion: Islam
Place of Birth: Kebumen, Central Java Indonesia
Date of birth: 24 – August – 1966
Marital status: Married with three children
Hobbies: Travelling, Gardening, Reading and Organization
Family: Number 8 of 11 siblings
Education: S1 Degree in English/1993/Semarang State University
Occupation: Principal of Indonesian School in the Netherlands
Office Address: Rijksstraatweg 679, 2245 CB, Wassenaar – the Netherlands
Phone: +31 70 5178875; Fax: +31 70 5142852; Mobile phone: +31 616159679
Motto/Philosophy:
• A positive, genuine and beneficial contribution and charity to life, although little, is a manifestation of our gratitude to our God Almighty with His countless blessings.
• I am just a humble creature in the great universe belonging to the Greatest, like dust in the wind, like water flowing wherever the river goes, like dry leave flying wherever the wind blows, having nothing to be proud of.
ORGANIZATIONS
1. Chief of Banyumas English Teachers Association (BETA) (2000-2005)
2. Vice of Chief Banyumas English Teachers Association (1997-2000)
3. Member of BETA& PGRI (Indonesian Teachers Association) (1994-now)
4. Member of KORPRI (Indonesian Civil Servants Association) (1994-now)
5. Organizer of Social Events, Neighbourhood& Youth Associations
EXPERIENCES
1. Central Java Exchange Teacher in Queensland, Australia (July – December 2005)
2. Teacher of the Year/Favourite Teacher (directly voted by students on Teacher Day: 25 November 1999)
3. Central Java Instructor of English (Since April 2006)
4. Winner 3 High School Achieving Teacher Selection (June ’06)
5. Judges of Indonesian Speech and Drama Contests in Griffith University and Sunshine Coast, Queensland (August 2005)
6. Snow and Ice-skiing Course in Snowy Mountain, NSW-AU (11 – 16 September 2005)
7. Performing Traditional Dance and Retelling Indonesian Folklores
8. Representing Indonesian Culture in Sunshine Coast Multi-Cultural Festivals (28 August 2005)
9. Staff of Deputy Principal (1997 – 1999)
10. Coordinator of School Environment (1996 – 1999)
11. Coordinator of Public Relations (1997 – 2000)
12. Deputy Principal (first direct election: 2000–2003)
13. Chief of School Library (2003 – 2005)
14. Chief Of KPPS (Indonesian General Elections 2004)
15. Secretary of Indonesian Independence Celebration Committee (2004)
16. Secretary of Mosque Organizers (Ta’mir: 2001…)
17. Secretary of Neighbourhood Associations (2001…)
18. Secretary of Committee of Village Staffs Selection (2006)
19. Chief of English Seminar (Region: Feb 2002)
20. Chief of Professional Development Training (Regency: October 2002)
21. Chief of English Debating and Speech Contest (Regency: September 2003)
22. Chief of English Curriculum & TL Strategies Workshop (Region: October 2004)
23. Chief of English Debating Championship (Regency & Region: April 2004)
24. Chief of English Debating Championship (Regency: April 2005)
25. Chief of English Debating Championship (Regency: March 2006)
HOME ADDRESSES
1. Former Office Address:
SMA Negeri Patikraja,
Purwokerto – Banyumas
Central Java – Indonesia (Post Code: 53171)
Phone: +62 281 6844576
Fax: +62 2816844577
2. Home Address
(Indonesia):
Perum Kedungrandu Permai Blok G/73, Patikraja
Purwokerto – Central Java Indonesia (Post Code: 53171) Phone: (Mobile) +62 81 326 292 502
Home: +62 281 6844733.
E-mail Address: ssaid45@yahoo.com
VISI
• MEMBANGUN GENERASI BANGSA YANG BERIMAN, BERTAQWA DAN BERAKHLAQ MULIA,
• BERKOMPETENSI,BERPRESTASI DAN BERKREASI YANG BERMUTU TINGGI,
• BERBUDAYA, BERMARTABAT DAN BERBUDI PEKERTI LUHUR
. CINTA TANAH AIR, BERKEPRIBADIAN INDONESIA DAN BERWAWASAN INTERNASIONAL
MISI
• Memberdayakan warga sekolah dalam mewujudkan suasana kehidupan spiritual dan pergaulan sosial yang harmonis, sejuk, toleran, saling menghargai dan saling menghormati.
• Mewujudkan lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif untuk terselenggaranya proses pembelajaran yang efektif, efisien dan menyenangkan.
• Melaksanakan KBM dan BK yang memacu pencapaian kecakapan hidup dan mutu pendidikan secara berkesinambungan.
• Meningkatkan motivasi, dedikasi, kompetensi, serta profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan.
• Meningkatkan kualitas manajemen dan pengelolaan administrasi sekolah yang menunjang pelayanan prima.
• Mewujudkan sarana dan prasarana yang mendorong peningkatan prestasi, kreasi, dan kompetensi peserta didik.
• Melaksanakan program pembentukan watak, jiwa ksatria, martabat, peradaban dan kedisiplinan siswa melalui tauladan, pembinaan, pembimbingan dan pemberian penghargaan/ hukuman secara tepat dan konsisten.
• Meningkatkan hubungan kerjasama dan peran serta masyarakat, orang tua dan stakeholders untuk menunjang keberhasilan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu di sekolah.
ACTION PLANS
• Melakukan demokratisasi, public accountability, komunikasi dan sosialisasi dalam berbagai kegiatan/tindakan untuk kepentingan bersama.
• Melaksanakan transparansi dan rasionalisasi dalam pengelolaan anggaran dan pengadaan sarana/prsarana.
• Melakukan de-diskriminasi dan de-subyektifitas dalam pemberian tugas dan pedelegasian wewenang.
• Melakukan de-sakralisasi dan de-birokratisasi atas jabatan dan kewenangan.
• Melaksanakan tindakan humanisasi dan sentuhan spiritual-psikologis yang sejuk dan luwes dalam berbagai tindakan paedagogis-edukatif.
• Membangun suasana kerja dan lingkungan sekolah yang sinergis, harmonis, sejuk, aman, nyaman, tentram dan membetahkan.
KOMITMEN KERJA
• Mempertahankan dan meningkatkan hal-hal yang sudah baik serta memperbaharui/memperbaiki hal-hal yang kurang secara bijak, proposional dan prosedural.
• Melaksanakan amanah dan tugas secara kolektif (teamwork), koordinatif, korektif komplementary, akomodatif, demokratis dan fleksibel.
• Memberdayakan semua komponen warga sekolah secara sinergis, kolaboratif, dedikatif dengan etos tinggi untuk keberhasilan bersama.
KOMITMEN MORAL
• Bahwa jabatan adalah amanah (titipan) yang setiap saat dapat dikembalikan, ditanggalkan dan digantikan oleh orang lain, maka apabila kami diberi amanah akan kami manfaatkan untuk ladang ibadah dan amal sholeh yang ikhlas untuk kepentingan masyarakat luas, bangsa-negara dan manfaat dunia-akhirat.
• Sebagai pengemban amanah, kami akan berlaku adil, jujur, terbuka, obyektif dan atentif- kolegial (mementingkan kepentingan umum & berjiwa melayani)
• Sebagai pengemban amanah, kami akan berlaku demokratis, kolaboratif, kooperatif, dan dapat berperan sebagai negosiator/mediator (menjembatani kepentingan berbagai pihak, baik vertikal maupun horizontal ).
• Sebagai pengemban amanah, kami akan berlaku wajar (prasojo), aja dumeh, tidak aji mumpung, tidak adigang-adigung- adiguna, tidak jubriya (ujub/kagum/bangga diri – riya/pamer/sombong/arogan)
Den Haag – Delegasi antara lain meminta keadilan distribusi kekayaan di dunia dan perhatian pada pembangunan pedesaan untuk mengurangi kemiskinan.
Hal itu disampaikan delegasi diplomat cilik Sekolah Indonesia Nederland (SIN) dalam forum The Hague Internasional Model United Nations (THIMUN) ke-39, di World Forum Convention Center, Den Haag, 21-26 Januari 2007, yang baru berakhir kemarin.
Wartawan detikcom di Den Haag, Eddi Santosa melaporkan, delegasi SIN dalam THIMUN tahun ini diketuai Resiyaman Patrick Oratmangun dan Avidyarahma GA (Sidang Umum), dengan anggota I Gde Arga dan Amrullah (ECOSOC), Indah Cahyani dan Amalia Yasmine (HAM), Karima Yunisa dan Bayumurti Martopo (Konferensi Khusus Pemberantasan Kemiskinan).
Secara organisasi, dalam forum PBB cilik tahun ini delegasi menduduki komisi Dana Kependudukan PBB (UNFPA). Mereka didampingi guru pembina Iskandarsyah sebagai Model United Nation (MUN) Director. Sebagai delegasi UNPFA, mereka hanya bisa berbicara, memberikan saran dan masukan, tapi tidak memiliki hak suara (vote). Berbeda dengan delegasi yang duduk mewakili negara.
Isu Kemiskinan
Isu pemberantasan kemiskinan di dunia menjadi perhatian dalam sidang-sidang di Dewan Ekonomi dan Sosial (ECOSOC). Delegasi SIN menyampaikan bahwa masalah kemiskinan adalah masalah serius yang dihadapi dunia sekarang.
Delegasi berpendapat bahwa perlu ada dana dunia dan membuat lembaga pembiayaan untuk memberantas kemiskinan. Kekayaan dunia juga harus didistribusikan secara adil, yakni negara kaya harus membantu membasmi kemiskinan yang melanda dunia dengan memberikan jaminan keuangan.
Selain itu disampaikan bahwa PBB, negara dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) harus bekerjasama dalam mengatasi persoalan kemiskinan. Juga dipandang penting untuk meningkatkan mutu desa dengan memberikan training dan pendidikan kepada masyarakat setempat.
Sementara itu terkait dengan hasil-hasil World Summit on Sustainable Development (KTT Pembangunan Berkelanjutan), delegasi mendesak PBB agar menekan negara-negara besar dan maju untuk benar-benar mengimplementasikan hasil-hasil yang telah disepakati, bukan hanya sekedar janji. Di samping itu disuarakan juga agar negara-negara berkembang dibantu meningkatkan pendidikan dan kesejahteraan.
Dalam Konferensi Khusus Pemberantasan Kemiskinan, delegasi menyampaikan bahwa lembaga PBB seperti Bank Dunia harus memberikan kredit tanpa bunga kepada negara berkembang. PBB juga harus memberikan supervisi di bidang ekonomi dan keuangan untuk mengatasi kemiskinan.
Delegasi juga mengusulkan di setiap desa perlu ada tenaga kesehatan, mencegah dan membasmi HIV/AIDS dan kepada kaum perempuan perlu kesempatan memeriksakan kesehatan terutama pada masa-masa kehamilan.
Bekal
Guru pembina Iskandarsyah menjawab pertanyaan detikcom mengatakan, sebelum berangkat ke THIMUN alias forum PBB cilik, siswa-siswa SIN tersebut melakukan kunjungan ke KBRI Den Haag untuk mendapatkan wawasan dan pembekalan. Mereka diterima Wakil Dubes Djauhari Oratmangun.
Djauhari, diplomat karir yang memiliki pengalaman selama 25 tahun di PBB, dalam kesempatan itu membekali mereka pengetahuan tentang organisasi PBB, peran Indonesia di dunia internasional, teknik diplomasi, debat dan negosiasi dalam membuat resolusi-resolusi.
Menurut Iskandarsyah, forum PBB cilik bagi siswa-siswi SIN merupakan bagian dari sarana pendidikan di luar sekolah. “Forum ini sangat baik untuk menambah wawasan intenasional, terutama untuk belajar berdebat dan negosiasi,” demikian Iskandarsyah.
(sumber Detik Com)
