City-tour di Kuala Lumpur
(Reportase mengikuti Kegiatan Apresiasi dan Kreasi SILN 2007, Kuala Lumpur – Genting Highlands, 25 November – 1 Desember 2007
Kamis, 29 November 2007
Oleh: Dian, Indah, Yani dan Didjah
Dengan semangat, pagi-pagi sekali kami sudah siap-siap untuk sarapan. Pada hari Kamis tanggal 28 November 2007 ini adalah kesempatan kami selama di Malaysia untuk mengelilingi ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian acara, di sela-sela acara Apresiasi dan Kreasi SILN.
Kami ditempatkan panitia naik bus nomor 2 bersama delegasi Sekolah Indonesia Jeddah, Bangkok, Davao, dan sebagian Singapura. Kami berangkat pada pukul 9.14, waktu yang molor dari yang telah dijadwalkan sebelumnya yaitu pukul 8.00.
Tempat pertama kali yang kami kunjungi dalam city tour ini adalah KLCC (Kuala Lumpur Convention Centre) dan pusat pembelanjaan di Kuala Lumpur. Dari hotel kami yang bertempat di Genting Highlands, kami membutuhkan waktu selama 1 jam menuju KLCC. Di KLCC kami bersama rombongan dari Sekolah Indonesia Luar Negeri mengadakan foto-foto di depan gedung KLCC. Setelah 15 menit berfoto-foto, kami memisahkan diri dari rombongan SILN untuk pergi ke Bukit Bintang dengan kendaraan umum monorail. Monorail itu seperti kereta yang bergerak di atas rel pada sisi-sisinya, tenaganya berasal dari magnet. Di Bukit Bintang kami melihat banyak sekali pertokoan murah yang biasanya didominasi oleh masyarakat Cina.
Kemudian kami kembali pada pukul 12.00 untuk berkumpul di depan KLCC. Selanjutnya perjalanan berlanjut ke Pusat Sain Negara Malaysia di mana terdapat berbagai simulasi pengetahuan dari berbagai bidang. Saat pertama kali kami masuk, kami melewati simulasi hutan rimba kemudian kami memasuki berbagai simulasi. Dari simulasi kita dapat mengingat pelajaran yang sedang dan telah kami pelajari, seperti struktur sel yang disimulasikan dengan menarik hati dan banyak lagi.
Jadwal kami menunjukkan bahwa kami akan menuju pusat seni di Malaysia. Tetapi ternyata kami diberi kesempatan untuk mengunjungi sebuah choco butik terkenal di KL. Di sana kami dapat mencicipi coklat dan diberi tahu tentang proses pembuatan coklat. Dari buah coklat, dikupas kemudian menghasilkan coklat asli yang biasa disebut “pure choco” baik bagi kesehatan, dan diolah menjadi coklat 40% yang baik untuk kulit, tetapi pada proses terakhir yaitu menghasilkan bubuk coklat yang tidak baik bagi kesehatan dan menyebabkan gemuk. Di tempat itu juga terdapat coklat yang berbagai rasa dari strawberry, kelapa, kopi, dan bahkan durian yang banyak diminati orang.
Setelah 15 menit berlalu, kami kembali ke bus untuk diantar ke tempat yang bernama Pasar Seni atau Central Market. Di pasar seni dapatlah kami membeli berbagai macam souvenir untuk oleh-oleh teman-teman dan keluarga di Belanda. Pasar Seni terlihat seperti pasar yang tertata rapih dan kami pun dapat menawar harga kepada pedagang semurah-murahnya.
Sampai jam setengah 7 selama 1 jam di Pasar Seni, kami kemudian jalan menuju rumah makan yang dikenal sebagai Kampung Nelayan. Makanan yang ditawarkan secara prasmanan dengan menu pokoknya adalah makanan laut, dari udang sampai kepiting tersedia di restoran tersebut. Makanan yang disediakan masih mentah dan kami harus merebus di panci yang tersedia di meja makan masing-masing pengunjung.
Setelah kenyang, kami pun kembali ke bus untuk kembali menuju hotel kami di Genting. Jam 22.00 barulah kami sampai di hotel. Demikianlah perjalanan kami dalam kegiatan city tour, walaupun panas terik yang begitu menyengat tetapi perjalanan ini tetap menyenangkan.