HALAL BILHALAL (VERZOENINGSFEEST) DI SIN WASSENAAR 2009
Wassenaar — Selepas Ramadhan 1430 H, Keluarga Besar SIN Wassenaar menyelenggarakan acara halal bilhalal atau dalam Bahasa Belanda kurang-lebih bermakna “verzoeningsfeest”, Rabu pagi hingga siang, 7 Oktober 2009.
Bertempat di Aula SIN Wassenaar, acara ini dihadiri oleh para siswa, orang tua/wali siswa, Atase Pendidikan Nasional KBRI Den Haag, Bapak Ramon Mohandas beserta keluarga, Atase Pertahanan KBRI Den Haag, Bapak Kol. Yosaphat Toto Subagyo, Atase Pertahanan KBRI Den Haag yang baru, Bapak Kol. Wisnu Sumarto beserta keluarga, Atase Udara KBRI Den Haag yang baru, Bapak Julexi Tambayong beserta keluarga, Kanit. Komunikasi KBRI Den Haag, Bapak Endang Arif Syarifuddin beserta keluarga, beberapa staf KBRI Den Haag, PPLN KBRI Den Haag, anggota Banwaslu KBRI Den Haag, anggota KPPS Pemilu 2009 KBRI Den Haag, para mantan guru SIN Wassenaar beserta undangan lainnya. Y.M. Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda, Bapak J.E. Habibie yang direncanakan datang, karena suatu urusan beliau berhalangan hadir.
Dalam sambutan yang disampaikan oleh Direktur SIN Wassenaar, Bapak Saidan, bahwa acara itu setidaknya didasarkan pada 6 intensi/niat: (1). memberikan/menfasilitasi kesempatan bersilaturrahim/mengikrarkan halal bilhalal — saling maaf memaafkan pasca puasa antara Keluarga SIN Wassenaar dengan berbagai pihak terkait; (2). Pembukaan secara resmi Pusat Bahasa dan Budaya Indonesia di Kampus SIN Wassenaar; (3). Perpisahan dengan 3 orang siswa, Bernadetta H.A. Subagyo (Kelas XI IPS), putri Bapak Kol. Yos Toto Subagyo (Atase Pertahanan di KBRI Den Haag); Meisa Denik Oktima dan Mufid Denico Dwisepta, keduanya anak dari Kol. Rus Nurhadi Sutedjo (Atase Pertahanan di KBRI Paris) yang akan kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan tugas beliau; (4). Perkenalan dengan pengurus OSIS SIN Wassenaar 2009/2010; (5). Silaturrahim dengan anggota PPLN, KPPS, Banwaslu KBRI Den Haag; dan (6). Menampilkan kemampuan delegasi SIN Wassenaar yang akan mengikuti Olimpiade SILN di Makassar, 9-13 November 2009.
M. Fransera mewakili pengurus OSIS 2008/2009 dan Bapak Yos Toto Subagyo mewakili Orang Tua/Wali Siswa, dan Bapak Mulyo Wiyono mewakili PPLN KBRI Den Haag didaulat tampil di sesi berikutnya. Dalam kesempatan selanjutnya, Atdiknas KBRI Den Haag, Bapak Ramon Mohandas secara spontan diminta memberikan sambutan sekaligus, mewakili Bapak Duta Besar, membuka resmi beroperasinya SIN Wassenaar sebagai Pusat Bahasa dan Budaya Indonesia di Belanda per 7 Oktober 2009. Soft launching tersebut bertepatan pula dengan momentum Oktober sebagai Bulan Bahasa Indonesia.
Dalam acara ini, Bapak Saidan, atas nama Keluarga Besar SIN Wassenaar menyerahkan bingkisan kenangan untuk Bu Fatimah Soffner, yang telah menunaikan masa bakti beliau sebagai Ibu Asrama.
Acara yang dihadiri sekitar 90 peserta itu ditutup dengan makan siang bersama, yang disiapkan secara swadaya dan swadana hasil urunan/sumbangan siswa, orang tua/wali, dan dermawan lainnya. Makan siang tersebut diselingi dengan hiburan oleh penampilan sendratasik para siswa.
Sumbangan Keluarga Besar SIN Wassenaar untuk Korban Gempa Sumbar 2009
Dalam kesempatan yang sama, Keluarga Besar SIN Wassenaar menyelenggarakan penggalangan dana untuk membantu meringankan penderitaan korban gempa yang melanda kawasan Sumatera Barat dan sekitarnya, 30 September 2009. Untuk itu, SIN Wassenaar sekaligus menyambut seruan KBRI Den Haag untuk penggalangan dana kemanusiaan tersebut membuka masa pengumpulan selama 3 hari yang ditutup dalam acara halal bilhalal tadi. Akhirnya terkumpul Euro 387,00 + Rp. 60.000,00. Dana tersebut telah ditransfer pada hari yang sama ke Paguyuban Alumni SIN Wassenaar – Jakarta, agar bisa disalurkan kepada yang membutuhkan di Sumatera Barat.
Galeri/Foto