Hanya 3 Siswa yang Menjawab dengan Benar Ujian Cito di Belanda
Berdasarkan laporan mengenai hasil ujian (Citotoets) yang telah diumumkan oleh Lembaga Ujian Cito di Arnhem, dari 154.000 murid yang berasal dari 6.300 tingkat Sekolah Dasar se-Belanda yang mengikuti Ujian Cito bulan Februari, hanya 3 siswa yang menjawab 200 soal tanpa kesalahan. Disamping itu, hanya 8 siswa yang berhasil menjawab dengan 1 kesalahan dalam mata pelajaran Berhitung, Bahasa, dan Pengetahuan Internasional.
Seperti hasil tahun-tahun sebelumnya, nilai siswa putra lebih bagus daripada siswa putri dalam mata pelajaran Berhitung dan Pengetahuan Internasional, tetapi nilai siswa putri lebih tinggi dalam bidang Bahasa. Juga terlihat jelas bahwa siswa yang berusia lebih muda (‘vroegere leerlingen’) ketika mengikuti ujian Cito memperoleh nilai lebih tinggi daripada siswa yang usianya lebih tua. Dalam kelompok siswa yang berusia lebih muda jelas terlihat banyak jumlah siswa putri dibanding siswa putra.
Tanggal 21 Februari 2008, Institut Cito memproses hasil ujian dari 139.725 siswa yang berasal dari kelas 6 SD (Groep 8). Nilai rata-rata mereka adalah 535,4. Sedangkan nilai maksimal dari ujian Cito ini adalah 550. Nilai rata-rata pada tahun 2008 mengalami kenaikan 0,3 daripada tahun 2007. Tetapi Cito berkesimpulan bahwa murid tahun ini lebih pintar daripada peserta ujian Cito tahun lalu.
Susunan kelompok dari grup perserta murid setiap tahun berbeda-beda. Semua sekolah yang mengikuti pada tahun 2007 mengikuti Cito lagi, kecuali 4% dari jumlah tersebut. Dan ada 3,8% pada tahun ini sekolah-sekolah baru yang mengikutinya.
Sekolah dasar mengunakan ujian Cito sebagai mekanisme untuk menentukan jalur pendidikan siswa setelah mereka lulus dari kelas 6 SD (Groep 8), apakah ke VMBO, HAVO, atau VWO. Sekitar 85% dari Sekolah Dasar di Belanda mengikuti ujian Cito.
Sumber: de Volkskrant, 05/03/08
Disadur oleh: Siswa Kelas III SMA IPA/IPS