Korvet Diponegoro dan Hasanuddin
Andila Setia Widiyanti, 1 SMP
Tanggal 16 September 2006, saya ke Vlissingen dalam rangka peresmian nama kapal korvet. Korvet pertama diberi nama KRI Diponegoro, sedangkan kapal kedua diberi nama KRI Hasanuddin.
Dalam acara tersebut saya bertugas memberikan karangan bunga kepada isteri Menteri Pertahanan Indonesia. Dalam acara itu saya ditemani 1 anak perempuan Belanda (juga memberikan bunga), 1 anak laki Belanda (memberikan kampak), dan 1 adik saya sendiri, Elwin (juga memberikan kampak).
Acara itu sangat meriah. Saya melihat 2 kapal yang akan diberi nama dan tamu-tamu yang sedang mencari tempat duduk. Tamu yang diundang sangat banyak. Oh iya saya juga melihat para wartawan dari TV maupun radio.
Saya sempat grogi karena melihat banyaknya tamu, tapi saya menyadari bahwa tugas saya hanya memberikan bunga, jadi saya muncul ke depan hanya sebentar. Ternyata walaupun saya maju ke depan hanya sebentar, tetap saja banyak yang merekam dan memfoto saya. Dan saya baru tahu mengapa mereka memfoto dan merekam saya karena mereka senang dengan pakaian kebaya yang saya kenakan. Banyak yang bilang pakaian tradisional Indonesia itu sangat bagus dan mereka banyak yang menyukai baju itu.
Setelah nama KRI Diponegoro diresmikan, muncullah tarian reog (tarian tradisional Indonesia) dan orang-orang Indonesia yang menggunakan pakaian tradisional dari berbagai daerah di Indonesia muncul ke depan.
Setelah itu kami pindah ke kapal kedua. Kemudian giliran adik saya memberikan kampak kepada seorang pria Belanda. Setelah nama kapal KRI Hasanuddin diresmikan, muncul berbagai kembang api dari kapal dan muncul kembang kertas dari depan kapal. Itu semua sangat seru. Setelah acara itu selesai, kami kumpul di sebuah tenda besar untuk makan bersama. Setelah itu saya pulang.