SIN WASSENAAR MENERIMA SENIMAN TERKENAL BALI
Wassenaar — Selasa sore, 16 Juni 2009, SIN Wassenaar mendapat kehormatan menerima kunjungan seorang seniman dan budayawan asal Bali, I Nyoman Darsane. Kedatangan beliau didampingi oleh Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Den Haag, Bapak Firdaus Dahlan dan Bapak Yudi Fitriandi, serta Bapak Aart Verburg, Kepala Institut Hendrik Kraemer, Belanda.
Kedatangan rombongan ini disambut hangat dan penuh kekeluargaan oleh Ka. SIN Wassenaar, Bapak Saidan dan Bapak Wariso Siswoyo.
Setelah berbincang sejenak, Bapak Darsane didualat menyampaikan semacam kuliah singkat berkiatan dengan seni dan budaya Bali khususnya seni karawitan di hadapan anggota ISTIKA (Ikatan Seni Tari dan Karawitan Indonesia) yang secara rutin berlatih di SIN Wassenaar.
Di hadapan peserta yang antusias, Bapak Darsane menjelaskan beberapa filosofi seni tari Bali. Seniman terkenal yang mewarisi bakat seni dan belajar secara otodidak ini mengungkapkan alasan mengapa gerakan penari Bali bergerak secara bersamaan (simultaneously united), sedangkan dalam tarian Jawa gerakannya diurai. Menurut beliau gerakan jari-jemari penari Bali selalu bergerak baik tangan kanan (sebagai perlambang kebaikan) maupun tangan kiri (sebagai perlambang keburukan) secara serasi. Gerakan jari-jemari tadi juga memiliki makna yaitu jempol sebagai simbol kebijaksanaan (wisdom), jari telunjuk sebagai lambang kekuasaan (authority), jari tengah sebgai simbol kekayaan, jari manis sebagai lambang keindahan/kecantikan, dan jari kelingking sebagai simbol kesetiaan.
Tema ceramah beliau juga mencakup aspek etika, perwayangan, dan budaya Bali serta komparasinya dengan kultur Jawa, mengingat ISTIKA lebih banyak mengembangkan seni dan karawitan berbasis Jawa. Setelah sesi tanya-jawab, acara ditutup dengan ramah-tamah.
Kehadiran Bapak Darsane ke Belanda adalah memenuhi undangan dari Protestantse Kerk in Nederland (Gereja Protestan Belanda) selama 2 pekan. Dalam kunjungan tersebut, beliau menyampaikan ceramah dan kuliah tentang budaya Bali khususnya serta pameran lukisan-lukisan beliau yang bertema agama dan kemanusiaan. Gereja ini juga mengundang Emha Ainun Nadjib dan Kelompok Kyai Kanjeng beliau beberapa waktu lalu ke Belanda dan sempat pula bersilaturrahmi ke SIN Wassenaar.
laras
28/06/2009 @ 2:55 pm
geweldig